Notification

×
Copyright © Best Viral Premium Blogger Templates

Iklan

Iklan

Wisata Tebing Keraton Bandung

Admin
13 Des 2016, 01.50 WIB Last Updated 2021-11-02T10:35:58Z
Sekitar awal bulan Agustus 2016, kami penasaran dengan Tebing Keraton yang saat itu ramai dibicarakan di twitter oleh sebagian warga Bandung (dan pengunjung luar kota yang datang ke Bandung), akhirnya pagi harinya kami berbulat tekad untuk mencari tahu tentang keberadaan si tebing tenar tersebut. Jam 4.20 pagi alarm berdering, mata masih berat, namun kami memaksakan diri untuk bangun dan berangkat ke Dago.

Semalam sebelumnya kami sudah mencari tahu dari beberapa informasi yang beredar di internet mengenai lokasi tepatnya Tebing Keraton. Melihat Google Maps masih belum terbayang karena sepertinya ada beberapa jalan kecil yang tidak muncul di Google Maps atau kadang-kadang ada yang terlihat seperti jalanan padahal sebenarnya itu cuma walking track yang menembus hutan.


Cara Menuju Tebing Keraton

Berikut ini kami coba berikan petunjuk jalan setahap demi setahap cara menuju Tebing Keraton dari McDonalds Simpang Dago (yang tidak tahu McD Simpang Dago, google saja sendiri lokasinya ya ;)):
  1. Dari McD Simpang Dago lurus terus ke arah Sheraton sampai melewati Dago Tea House dan Terminal Dago.
  2. Tidak jauh dari Terminal Dago, ada jalan bercabang. Yang ke kiri menuju Dago Giri, yang ke kanan ke arah Bukit Dago Pakar. AMBIL YANG KANAN.
  3. Dari sana beberapa ratus meter ada cabang lagi. Yang kiri ke Dago Bengkok. Yang kanan masih ke arah Bukit Dago Pakar. AMBIL YANG KANAN.
  4. Beberapa ratus meter dari sana, dekat Indomaret di sisi kiri jalan, ada belokan ke kiri ke arah Tahura (Taman Hutan Raya) Ir. H. Juanda. BELOK KIRI. Kalau lurus terus nanti bablas ke daerah cafe-cafe seperti belokan ke Sierra, dan Stone Cafe.
  5. Jalanan menanjak beberapa ratus meter, di sebelah kiri ada gerbang masuk dan tempat parkir luas untuk Tahura, masih lurus terus.
  6. Tidak jauh dari sana ada jalan bercabang di dekat warung. Jalanan ke kanan ada tulisan Bukit Pakar Utara. BELOK KANAN.
  7. Dari sini jalanan makin menanjak. Dulu kondisi jalanannya rusak sekali. Aspalnya sudah banyak yang habis sehingga permukaannya berbatu-batu. Namun sekarang (November 2015) sebagian besar jalanannya sudah aspal/beton. Hanya ada sebagian yang masih rusah parah dan berlubang besar. Dari sini jalanan akan melewati hutan di sisi kiri.
  8. Terus sampai ada tulisan ‘Warban’ alias Warung Bandrek. Di sini tempat para cyclist berkumpul sambil minum bandrek. Tidak jauh dari Warban, ada cabang dua.
  9. PERINGATAN: Berdasarkan pengalaman kemarin (Nov 2015), jalanan ke kiri di-blok oleh para ojeg lokal dan para pengunjung akan dipaksa belok dan parkir di lahan parkir yang sudah disediakan di sebelah kanan. Dari sana pengunjung akan dipaksa naik ojeg.
  10. Silakan negosiasi dengan mafia ojeg tersebut. Kalau bisa sogok mungkin boleh naik ke atas dengan kendaraan sendiri, tapi dari hasil investigasi kami kemarin katanya semua mobil tidak diperbolehkan naik ke atas dengan alasan jalanan rusak dan lahan parkir terbatas. Tarif ojek sekitar Rp 50.000,- per orang dan bisa ditawar (katanya). Kalau mau jalan kaki masih 2 km. 
  11. Kalau sudah lewat halangan ojeg tersebut, dari sana jalan terus, di kanan mulai tampak pemandangan bukit-bukit hijau serta rumah-rumah di lereng bukit. Tak berapa lama kemudian akan tampak pemukiman warga. Jalanan akan terlihat berbelok ke kanan, ikuti jalan terus sampai habis pemukiman warga.
  12. Tidak jauh dari sana ada belokan ke kiri yang agak curam. BELOK KIRI. Di belokan itu ada papan penunjuk sementara.
  13. Hanya sekitar 100 meter terakhir, jalanan sangat curam dan berbatu-batu. Tak lama kemudian ada beberapa warung di sebelah kanan dan di sisi kiri ada bangunan seperti gapura yang merupakan pintu masuk ke Tebing Keraton. Tiket masuk pengunjung Lokal Rp 11.000,-, WNA Rp 76.000,- (kemungkinan sejak 1 Juni 2015 diturunkan jadi Rp 51.000,- –> to be confirmed)
  14. Dari pintu masuk sudah ada jalur yang sangat nyaman dan aman berupa paving block sampai ke viewing point. Selamat Datang di Tebing Keraton!
Begitu sampai di area parkiran Tebing Keraton, kami disambut oleh seorang anak muda yang langsung mengurus parkiran motor kami dengan ganjalan batu karena posisi area parkiran tersebut memang miring. Kami tanya, berapa biaya parkir di sini? Setelah jeda sepersekian dektik dan saling pandang dengan seorang bapak yang juga membantu parkiran, dia jawab “Rp 5.000,-” dengan sangat sopan.






Komentar

Tampilkan

  • Wisata Tebing Keraton Bandung
  • 0

Terkini